Senin, 03 Maret 2014



PT. KARYA MANDIRI


LATAR BELAKANG
Salah satu bentuk kepedulian sederhana kita terhadap lingkungan dapat kita lakukan secara sederhana dengan mengelola sampah organik rumah tangga menjadi kompos. Kompos dan pupuk kandang merupakan salah satu pupuk alami yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesuburan tanah. Kompos merupakan pupuk yang dibuat dari sampah organic organik. Cara pembuatannya pun tidak terlalu rumit, murah, serta tidak perlu banyak peralatan atau tempat luas. tidak memerlukan tempat luas dan tidak memerlukan banyak peralatan dan biaya.
Dengan membuat kompos sendiri ternyata dapat mengurangi masalah pembuangan sampah dan dapat membuat kompos yang dapat digunakan sendiri tanpa harus membeli lagi. Kompos mempunyai manfaat untuk memperbaiki struktur tanah sehingga zat-zat makanan yang diperlukan tumbuhan semakin tersedia lebih banyak. Selain itu, mikroba yang ada dalam kompos akan membantu penyerapan zat makanan yang dibutuhkan tanaman.

VISI & MISI
Visi :
     1. Terkenal dengan kualitas produk yang berkualitas
     2. Terbaik dalam pelayanan pemesanan produk 
     3. Terkemuka di wilayah Temanggung
Misi :
    1.  Mewujudkan produksi produk yang berkualitas 
          2. Mewujudkan pelayanan cepat dan tanggap
    3. Mewujudkan daya tarik masyarakat terhadap produk

TUJUAN
Adapun tujuan saya di dalam membuat usaha ini adalah :
1.    Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi 
2. Untuk menambah daya tampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi angka pengangguran.
3.    Memasarkan produk kepada masyarakat sekitar
4.    Mendapatkan keuntungan besar dengan sedikit modal

JENIS USAHA
Usaha yang akan saya jalankan adalah pembuatan kompos.
Kompos memiliki banyak manfaat yang ditinjau dari beberapa aspek:
Aspek Ekonomi :
    1. Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah
          2. Mengurangi volume/ukuran limbah
    3. Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya

Aspek Lingkungan :
   1. Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah dan pelepasan gas metana dari sampah organik yang membusuk akibat bakteri metanogen di tempat pembuangan sampah
    2. Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan
  
NAMA PERUSAHAAN DAN LOKASI
Nama perusahaan yang akan saya buat adalah PT Karya Mandiri . Usaha yang akan saya dirikan ini berlokasi di Jl. Raya Kedu, Km.5 , Kedu, Temanggung.

PROSES PEMBUATAN
Proses pengomposan akan segera berlansung setelah bahan-bahan mentah dicampur. Proses pengomposan secara sederhana dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap aktif dan tahap pematangan. Selama tahap-tahap awal proses, oksigen dan senyawa-senyawa yang mudah terdegradasi akan segera dimanfaatkan oleh mikroba mesofilik. Suhu tumpukan kompos akan meningkat dengan cepat. Demikian pula akan diikuti dengan peningkatan pH kompos. Suhu akan meningkat hingga di atas 50o - 70o C. Suhu akan tetap tinggi selama waktu tertentu. Mikroba yang aktif pada kondisi ini adalah mikroba Termofilik, yaitu mikroba yang aktif pada suhu tinggi. Pada saat ini terjadi dekomposisi/penguraian bahan organik yang sangat aktif. Mikroba-mikroba di dalam kompos dengan menggunakan oksigen akan menguraikan bahan organik menjadi CO2, uap air dan panas. Setelah sebagian besar bahan telah terurai, maka suhu akan berangsur-angsur mengalami penurunan. Pada saat ini terjadi pematangan kompos tingkat lanjut, yaitu pembentukan komplek liat humus. Selama proses pengomposan akan terjadi penyusutan volume maupun biomassa bahan. Pengurangan ini dapat mencapai 30 – 40% dari volume/bobot awal bahan.
Proses pengomposan dapat terjadi secara aerobik (menggunakan oksigen) atau anaerobik (tidak ada oksigen). Proses yang dijelaskan sebelumnya adalah proses aerobik, dimana mikroba menggunakan oksigen dalam proses dekomposisi bahan organik. Proses dekomposisi dapat juga terjadi tanpa menggunakan oksigen yang disebut proses anaerobik. Namun, proses ini tidak diinginkan, karena selama proses pengomposan akan dihasilkan bau yang tidak sedap. Proses anaerobik akan menghasilkan senyawa-senyawa yang berbau tidak sedap, seperti: asam-asam organik (asam asetat, asam butirat, asam valerat, puttrecine), amonia, dan H2S.
Peralatan
    Terowongan udara (Saluran Udara)
Digunakan sebagai dasar tumpukan dan saluran udara
Terbuat dari bambu dan rangka penguat dari kayu
Dimensi : panjang 2m, lebar ¼ - ½ m, tinggi ½ m
Sudut : 45o
Dapat dipakai menahan bahan 2 – 3 ton
      
     Sekop
Alat bantu dalam pengayakan dan tugas-tugas lainnya

          Garpu/cangkrang
Digunakan untuk membantu proses pembalikan tumpukan bahan dan      pemilahan sampah
     
    Saringan/ayakan
Digunakan untuk mengayak kompos yang sudah matang agar diperoleh   ukuran yang sesuai. Ukuran lubang saringan disesuaikan dengan ukuran kompos yang diinginkan
Saringan bisa berbentuk papan saring yang dimiringkan atau saringan putar

    Termometer
Digunakan untuk mengukur suhu tumpukan. Pada bagian ujungnya dipasang tali untuk mengulur termometer ke bagian dalam tumpukan dan menariknya kembali dengan cepat
Sebaiknya digunakan termometer alkohol (bukan air raksa) agar tidak     mencemari kompos jika termometer pecah

           Timbangan
Digunakan untuk mengukur kompos yang akan dikemas sesuai berat yang diinginkan
Jenis timbangan dapat disesuaikan dengan kebutuhan penimbangan dan    pengemasan

     Sepatu boot
Digunakan oleh pekerja untuk melindungi kaki selama bekerja agar terhindar dari bahan-bahan berbahaya

     Sarung tangan
Digunakan oleh pekerja untuk melindungi tangan selama melakukan       pemilahan bahan dan untuk kegiatan lain yang memerlukan perlindungan tangan

         Masker
Digunakan oleh pekerja untuk melindungi pernapasan dari debu dan gas bahan terbang lainnya

   Pengomposan dapat juga menggunakan alat mesin yang lebih maju dan modern. Komposter type Rotary Kiln, misalnya, berfungsi dalam memberi asupan oksigen ( intensitas aerasi), menjaga kelembapan, suhu serta membalik bahan secara praktis. Komposter type Rotary Klin di pasaran terdapat dengan kapasitas 1 ton setara 3 m3 hingga 2 ton atau setara 6 m3 bahan sampah, menggunakan proses pembalikan bahan dan mengontrol aerasi dengan cara mengayuh pedal serta memutar aerator ( exhaust fan). Penggunaan komposter Biophoskko disertai aktivator kompos Green Phoskko (GP-1) telah mampu meningkatkan kerja penguraian bahan organik(dekomposisi) oleh jasad renik menjadi 5 sampai 7 hari saja.

Tahapan pengomposan
    Pemilahan Sampah  Pada tahap ini dilakukan pemisahan sampah organik dari sampah anorganik (barang lapak dan barang berbahaya). Pemilahan harus dilakukan dengan teliti karena akan menentukan kelancaran proses dan mutu kompos yang dihasilkan

        Pengecil Ukuran Pengecil ukuran dilakukan untuk memperluas permukaan sampah, sehingga sampah dapat dengan mudah dan cepat didekomposisi menjadi kompos

  Penyusunan Tumpukan Bahan organik yang telah melewati tahap pemilahan dan pengecil ukuran kemudian disusun menjadi tumpukan. Desain penumpukan yang biasa digunakan adalah desain memanjang   dengan  dimensi panjang x lebar x tinggi = 2m x 12m x 1,75m. Pada tiap tumpukan dapat diberi terowongan bambu (windrow) yang    berfungsi mengalirkan udara di dalam tumpukan.

 Pembalikan Pembalikan dilakuan untuk membuang panas yang berlebihan, memasukkan udara segar ke dalam tumpukan bahan, meratakan proses pelapukan di setiap bagian tumpukan, meratakan pemberian air, serta membantu penghancuran bahan menjadi partikel kecil-kecil.
 
       Penyiraman Pembalikan dilakukan terhadap bahan baku dan tumpukan yang terlalu     kering (kelembapan kurang dari 50%). Secara manual perlu tidaknya penyiraman dapat dilakukan dengan memeras segenggam bahan dari bagian dalam tumpukan.Apabila pada saat digenggam kemudian diperas tidak keluar air, maka     umpukan sampah harus ditambahkan air. sedangkan jika sebelum diperas sudah keluar air, maka tumpukan terlalu basah oleh karena itu perlu dilakukan pembalikan.
  
   Pematangan Setelah pengomposan berjalan 30 – 40 hari, suhu tumpukan akan semakin menurun hingga mendekati suhu ruangan. Pada saat itu tumpukan telah lapuk, berwarna coklat tua atau kehitaman. Kompos masuk pada tahap pematangan selama 14 hari.


   Penyaringan Penyaringan dilakukan untuk memperoleh ukuran partikel kompos sesuai dengan kebutuhan serta untuk memisahkan bahan-bahan yang tidak dapat dikomposkan yang lolos dari proses pemilahan di awal proses. Bahan yang belum terkomposkan dikembalikan ke dalam tumpukan yang baru, sedangkan bahan yang tidak terkomposkan dibuang sebagai residu.

   Pengemasan dan Penyimpanan Kompos yang telah disaring dikemas dalam kantung sesuai dengan       kebutuhan pemasaran. Kompos yang telah dikemas disimpan dalam gudang yang aman dan     terlindung dari kemungkinan tumbuhnya jamur dan tercemari oleh bibit jamur dan benih gulma dan benih lain yang tidak diinginkan yang mungkin terbawa oleh angin.

TARGET PEMASARAN
Semua proses produksi telah dilakukan, dari mulai persiapan alat dan bahan yang baik sampai kepada packing, kemudian yang akan saya lakukan yaitu mencari target pasar. Dalam memulai usaha apapun, maka yang harus diketahui adalah peluang pasar yang dapat menerima produk saya ini. Target pasar sudah merupakan kunci penting dalam proses pemasaran karena pemasaran akan berjalan dengan lancar apabila sudah mendapatkan target pasar yang kita inginkan.
Sistem pemasaran saya akan mampu menganalisa keunggulan dan kelemahan pesaing saya dan sejauh mana kemampuan saya untuk bersaing dengan mereka dalam segala aspek, baik itu dari sisi harga, pelayanan maupun kualitas yang saya berikan kepada para konsumen. Saya akan mensurvei dan meneliti pesaing - pesaing saya bagaimana caranya membuat kosmetik agar berbeda dengan kosmetik lainnya yang sudah beredar di pasaran.

PROMOSI
Berikut ini adalah beberapa cara promosi pupuk kompos yang akan saya lakukan :
  1.Melakukan penjualan langsung, cara ini lumayan efektif karena langsung  bertemu dengan   pembelinya dan bisa langsung promosikan produk.
  2.Melalui internet cara ini efektif walau tak semua orang memakai internet tapi cara ini cukup memberikan informasi yang lebih kepada orang karena saat ini orang banyak membuka internet seperti facebook, twetter, yahoo, google dan lain - lain, tak ada salahnya bila dicoba.
  3.Melalui iklan radio, cara ini cukup lumayan walau tak ada gambar visual yang dapat terlihat tapi setidaknya pesannya dapat tersampaikan kepada masyarakat.

0 komentar:

Posting Komentar